Dalam posting
kali ini saya ingin membahas tentang bagaimana cara paling mudah beternak belut
dengan media sederhana namun tidak ribet dan bisa sukses...
Untuk lebih
detailnya tentu saja saya akan membagi pengalaman saya dari awal, berikut
ceritanya..
Pertama saya
memang sangat berminat sekali ingin beternak belut karena memang si gurih yang
satu ini adalah satu satunya daging yang banyak diminati dengan harga yang
fantastis, karena bisa mencapai lebih dari 100 ribu per kg, berbeda dengan lele
yang hanya stuck di bawah 20 ribu saja, sangat jauh berbeda kan..
Pertama saya
mencoba saya sih googling, tapi info yang saya dapati kebanyakan palsu, saat di
telfon pasti pada kabur.
Akhirnya saya
mencoba untuk bereksperimen sendiri dan berikut hasilnya :
Yang pertama
adalah beternak belut dengan media tanah,
Dengan media ini
memang kelihatannya bisa dengan mudah berhasil, karena belut dapat dengab mudah
menyesuaikan diri dengab bersembunyi di dalamnya, meskipun belut yang kita
masukkan adalah dari hasil setruman, namun ternyata tak seindah itu, belut yang
tak terlihat menjadikan kita tak bisa mengontrol perkembangan belut, dan
akhirnya kita pun tak tahu bahwa ternyata banyak belut yang mati di dalam
tanah. Belum lagi dengan kanibalisme, pengontrolan pakan yang sulit, dan
susahnya membuat media.
Yang berikutnya
adalah beternak belut dengan media air bening,
Yang dimaksud
adalah dengan 100 persen air, tanpa media tanah dll.
Dengan cara ini
pengontrolan belut lebih mudah dilakukan dan kanibalisme dapat dihindari, dan
juga jumlah belut yang dapat dipelihara dalam kolampun dapat lebih banyak, namun
lagi lagi kendalapun datang, yaitu saat ingin mencari bibit, jika kolam dengan
media tanah dapat kita cari dari sembarang sumber alias belut setruman pun
bisa, berbeda dengan yang satu ini, karena untuk budidaya belut di air bening
diperlukan bibit dari hasil budidaya juga, karena jika kita menggunakan belut
dari hasil tangkapan alam dapat dipastikan belut tidak akan mau makan, memang
sih hidup tapi sekali lagi tidak mau makan, jadi belutpun tak kan pernah bisa
berkembang.
Kolam ini saya
buat sangat sederhana sekali, hanya menggunakan terpal yang saya buat kolam
seperti biasa, kemudian saya beri ijuk di bagian alasnya setinggi kurang lebih
20 cm, sisakan sedikit ruang di alas kolam yang tidak diberi ijuk dengan cara
mensekat ijuk tersebut, kalau saya sih dengan menggunakan ijuk juga yang saya
ikat kemudian saya tata,
Pasangakan pompa
air aquarium di tempat yang tidak ada ijuknya tadi, kemudian buat filter
sederhana dan kitapun dapat mensaring air kolam agar tetap jernih, karena jika
air keruh belut akan mati, terutama air yang berwarna kemerahan, jangan tanya
sebabnya ya... tapi saya dudah praktek kok, jadi lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Saringan air
dapat kita buat dengan menggunakan ember yang diisi ijuk dan batu kemudia kita
beri lubang dibawahnya, sangat mudah kan, jadi kita tinggal alirkan air dari
pompa kolam ke dalam ember yang kita gantung diatas kolam.
Setelah semua
persiapan siap isi kolam dengan air setinggi 30 sampai 40 cm, untum masalah
bibit sekali lagi dengan media ini kita bisakok ambil bibit dari alam, bisa
dari hasil.setruman dll, yang penting silahkan disortir untuk ukuran yang sama.
Namun jika anda
mengambil dari alammaka ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu setelah belut
dimasukkan dalam kolam jangan diberi makan dulu, biarkan sibelut mensesuaikan
diri dulu kurang lebih 3 sampai 7 hari, setelah itu belut baru bisa kita beri
pakan, namun dengan jumlah yang sangat sedikit hingga makin hari makin
bertambah.
Nahhh... sekarang
masalah yang terpenting... yaitu soal pakan
Jangan khawatir,
saya juga uda dalet kok pakan yang cocok buat si belut, kalau untuk belut dari
bibit budidaya sih gampang, apa aja mau, namun tahu sendiri kan si bibit
harganya sangat sangat sangat mahal dan sangat sangat susah dicari.. akhirnya
ya sama aja bohong buat kita yang jauh dari pemijah bibit belut.
Untuk pakan belut
saya menggunakan keong yang saya pecah kemudian saya iris kecil kecil sesuai
ukuran mulut belut, makin besar belut makin besar pula irisannya, jngat ya
keong tidak kita masak, namun keong segar kita pecah cangkangnya biar aroma
keong sebagai makanan alami belut tetap sama, jadi belut mau makan, kecuali
kalau sudah kita ternak lama, itu akan lebih mudah lagi dalam Pemilihan pakan.
Keong saya pilih
karena mudah di dapat, harga murah sampai dengan gratis, dan proteinnya sangat
tinggi jadi bagus untuk pertumbuhan belut.
Nah... kalau
untuk perawatan sih gak ada yang ribet kok, yang penting beri makan satu sampai
dua kali sehari (pakan diberikan pada malam hari, jika sekali maka lakukan pada
sekitar jam 9malam, namun jika ingin2 kali maka pada jam 7 malam dan 4 pagi)
jaga air agar tetap jernih, dan jangan lupa berdo'a.
Untuk waktu panen
silahkan anda sesuaikan dengan kebutuhan, karena belut berbeda dengan binatang
lain, karena belut tuw laku di semua ukuran, jadi silahkan saja sesuaikan
dengan kebutuhan.
Salam sukses..
0 comments:
Post a Comment